Kamis, 23 April 2015 | by Resha
Aku tahu aku belajar munafik.
senyum yg pernah kutunjukkan padamu
memang tak berarti aku bahagia "berjalan" bersamanya.
Kamu benar,
senyumku tak seperti biasa.
Kamu benar,
aku memang menyembunyikan sesuatu.
Aku malu,
belum bisa meminta maaf padamu.
Aku ragu..
dan tak tahu harus bersikap bagaimana dihadapmu.
untuk sesaat sehari setelah kesalahan itu,
aku ingin keluar dari hidupmu selamanya.
Tapi kusadar tak mungkin bisa,
aku masih ingin melihatmu dan
setidaknya bisa mendengar suaramu.
setelah larut dalam rasa malu yg luar biasa,
kuputuskan untuk menjalani hidupku
seperti biasa,
sama seperti saat mengenalmu pertama kalinya.
kuputuskan untuk menepikan rasa tak nyaman
yg hadir karena sikap teman-temanmu,
kucoba bertahan dg tatapan mereka yg ingin memakiku.
sulit memang..
seharusnya kamu tahu apa yg kurasakan.
berkali-kali kukuatkan diriku sendiri
demi kamu.
baru kurasakan kekuatan di langkah kakiku
saat kulihat senyummu.
hanya itu.
sesederhana itu yg kuinginkan.
aku ingat hari itu
saat aku datang
tatapan "selamat datang"-mu begitu dingin
hampir tanpa ekspresi
tak seperti biasa.
jadi demi melihat senyum di wajahmu,
kuberanikan diri menyapa dg senyumku.
tanpa kutahu kamu paham bahwa senyumku hari itu benar-benar berbeda.
Terimakasih karena membuatku mengingat 7 Oktober "tahun kelabu"-ku. im happy to have something between us. even its just "nothing" for you.
senyum tak selalu berarti seseorang bahagia ~ pujaan
>> melihat catatan waktumu dan menemukan hal yg hampir sama dg catatanku tentangmu hari itu.
Label: aboUt mE, apRiL, rEcord


kind of people who think "I can do better than them" then truly act BETTER THAN THEM.
Married with earphone ;p and listen to any kind of music.
I'M the most hyper and crazy people than all of my friends.
I'M a strong woman. I get through all difficulties, no matter what.
I express my opinions bluntly. My colleagues admire me for that.
No one can fool me, because i can see through liars immediately.
Either wildly naive or dangerously intelligent.
