?

Sound of Silence
the girl behind entry Extra Echt other page playlist


MysThamoRf
Minggu, 07 Juni 2009 | by Resha

Dia adalah cahaya di pagi dan sore-ku

Dia adalah putih dan gelap-ku

Dia adalah nada di setiap langkahku

Dia adalah nyanyian merdu dari lembah hijau-ku

Dia adalah semua warna dalam hidupku

Dia adalah dia

Dan aku sangat menyayanginya

Mungkin juga mencintainya

Karena dia adalah dia

Dia adalah yang pertama

Dan kuharap menjadi yang terakhir untukku

Karena tak ada yang bisa membuangnya dari sisiku

Karena tak ada yang mampu menggantikan tempatnya di ruang kosong-ku

Karena tak ada lagi yang menungguku dan aku masih menunggunya

Karena tak ada lagi yang tersisa di hati selain untuknya

Karena tak ada lagi yang mampu membuatku tegar menatap hari-hari cerah selain dia

Karena tanpa dia, duniaku tak berwarna, tak bercahaya dan tak bernyanyi di sunyi hari-hariku

Karena aku masih berharap dia akan kembali

Merentangkan tangan dan menyambutku dalam dekapnya

Tak peduli keputusan apa yang telah dia ambil

Karena dia, sahabat sejati-ku

Yang pernah datang saat kesepian menyelimutiku

Yang pernah ada saat aku jatuh, kecewa dan terluka

Yang pernah ada saat aku menangis, pernah menghapus air mataku

Yang pernah ada untuk mendengar dan menemaniku

Yang pernah ada disampingku

Yang pernah kumiliki

Terkadang aku ingin membalas semuanya, ingin menjadi apa yang dia inginkan, ingin menggenggam erat jemari tangannya, tapi aku tak pernah bisa. Dia terlalu menarik diri jauh dariku, terlalu tertutup dan tak bisa ditebak. Saat itu aku masih mencoba bertahan, berusaha lebih keras untuk mengertinya. Tapi ternyata, aku masih saja salah...

Untuk itu aku ingin meminta ma’af

Kau pernah meminta ma’af padaku dan aku menjawab:

”tak ada yang perlu dima’afkan”

Mungkin bagimu sebaris kata itu terlalu menyakitkan.

Tapi aku ingin kau tau, bahwa aku tak pernah menyalahkanmu

Karena semua ini kesalahanku

Yah... sampai saat ini pun aku masih melihatmu dari jauh

Terdiam meski aku tau kau kehilangan

Terdiam dan masih menangis di dalam

Terdiam meski hati meronta ingin mendekapmu lagi

Bertahan dalam diam-ku

Mencoba berdiri tegar dengan dunia-ku sendiri

Menyalahkan diri sendiri atas semua yang telah terjadi

Dan tak tau harus bagaimana...

“Ma’afkan aku...”

Will you forgive me?

Label: